7 Apr 2013

Sinopsis FTV - Antara Singkong Dan Cinta Dara

Kali ini saya mau bagi-bagi sinopsis FTV saya yang sudah di acc dan sudah diproduksi oleh Virgo Putra Film, nih. Salah satu FTV yang proses pembuatannya cukup panjang, banyak mengalami perubahan dari sinopsis awalnya dan punya banyak pesan moral. Satu yang selalu saya gembor-gemborkan dalam kursus menulis yang saya bina, bahwa saat menulis FTV jangan lupa selalu masukkan pesan moral! Ah... rasanya aneh, ya, bicarain nilai-nilai moral dalam sebuah FTV Romantis.

Ehm... tapi buat yang sudah pernah menonton pasti setuju deh kalau FTV ini layak dikasih jempol. Karena saya ngga mendapatkan videonya di youtube, jadi saya publish saja posternya. Plus sinopsis awal yang membuat sinopsis ini di acc RCTI. Buat yang mau coba bikin sinopsis buat FTV RCTI, bisa tiru dan modifikasi gaya cerita dan menulis saya ;)
Semoga bermanfaat.

Kisah sepotong cinta dalam sepotong singkong….
     Dara(22th) adalah perempuan shopaholic, cantik, energik, tapi kerjaannya hanya menghabiskan uang orang tua saja. Dara punya pacar bernama Bayu (24th). Bayu yang tampan, baik hati dan terlihat sayang pada Dara padahal sebenarnya ia hanya ingin harta orang tua Dara yang seorang pengusaha besar.
     Tomi (22th) Cuma perantau, dia berangkat dari kampung ke kota buat jualan singkong. Pernah suatu kali ia belum makan dan lapar, ia menjual singkong kepada Dara tapi Dara malah menampik singkongnya dan pergi. Itulah pertemuan pertama Dara dengan Tomi.
     Karena tagihan kartu kredit yang membengkak dan kekhawatiran orang tuanya atas sikap pemalas Dara. –Bahkan Dara tidak mau pergi kuliah!- orang tua Dara pun mencabut semua fasilitas yang dimiliki Dara. Mulai dari HP, kartu kredit sampai mobil. Jelas saja Dara kelabakan. 
     Dara memang anak tunggal, tapi orang tuanya tidak mau Dara hanya menjadi orang yang konsumtif. Bisa-bisa perusahaan yang dibangun Ayahnya bangkrut dalam sekejap kalau Dara terus seperti itu. Dara harus belajar mencari uang sendiri. Orang tua Dara hanya memberikan Dara uang 100 ribu untuk makan selama satu minggu dan modal usaha Dara.
     Dara membaca banyak buku bisnis, tapi dia bĂȘte sendiri. 

Dara pun mencari makan dengan jalan kaki ke Mall. Di mall ia melihat ada sale sepatu bagus seharga Rp. 99.900! Pas banget dengan uang yang dia punya. Dara girang bukan main, ia membeli sepatu boot high heel yang keren itu dan membuang sandal jepitnya yang menurutnya sudah kusam.
     Tapi ternyata ia kelaparan, ia mencari makan di rumah tapi di rumah tidak ada bahan makanan. Ada note di kulkas : Dara harus bisa mandiri. Dara kesal dan merobek note itu. Dara mencari tukang makanan ke sana kemari. Dara membeli mie ayam tapi Dara hanya punya uang 100 perak, kembalian beli sepatu. Apes banget, deh. Dara hanya bisa duduk-duduk di taman. Saat itulah Tomi datang dan menawarkan singkong rebus untuk Dara. Dara menolak. Dia ogah makan singkong! Ngga level.
     Dara pulang tapi dia pingsan. Tomi mengangkutnya ke rumah kosnya yang kecil. Saat Dara siuman, Tomi memberikan ‘keju Indonesia’ kata Tomi kepada Dara. Dara makan dengan lahap, dicampur susu dan gula. 

Ternyata yang dimaksud Tomi dengan keju Indonesia adalah Singkong! Hehehe… awalnya Dara marah tapi dia malah ketagihan makan singkong. Tomi memberikan Dara banyak singkong, Dara senang tapi hanya bisa bayar 100 perak. Tomi menyimpan 100 perak itu baik-baik. Padahal uang 100 peraknya itu sudah somplak dan hitam.
Tomi menerima telepon dari orang tuanya. Orang tua Tomi minta Tomi pulang. Tomi bilang mau pulang, karena dia juga kangen sama Sarah. Mendengar Tomi udah punya pacar, Dara merasakan ngga enak. Tomi bilang, Sarah bukan pacar, Cuma calon. Mudah-mudahan aja Sarah mau nerima lamaran aku, kata Tomi. Tomi pun mengantar Dara dengan sepeda.
Di jalan, ia ketemu dengan Bayu. Bayu langsung menghajar Tomi karena dikiranya Tomi nyulik cewek orang sembarangan. Singkong yang mau dibawa Dara juga dibuang di jalan oleh Bayu. Tomi mengelus dada. Di rumah Dara ngambek, Bayu ngomel-ngomel. Orang tua Dara menenangkan Bayu, mereka minta agar Bayu mengerti bahwa orang tua Dara ingin agar Dara mandiri. Bayu pun mencoba paham demi niatnya untuk mengambil alih perusahaan orang tua Dara.
Malamnya Dara lapar dan masak mie instan yang diam-diam dibelikan Bayu. Tapi Dara tidak nafsu makan mie, dia mendadak kangen mau makan singkong. Pagi-pagi sekali Dara pergi ke rumah Tomi tapi dia malah melihat Tomi pergi ke terminal bus. Kebetulan rumah Tomi dekat dengan terminal. Dara pun mengejar Tomi hingga ke terminal, Dara langsung menyusul Tomi naik Bus, duduk di sebelah Tomi. 

Tomi memberikan Dara singkong rebus manis, Dara senang dan makan dengan lahap. Mereka ngobrol panjang sampai tidak sadar kalau bus sudah melaju jauh masuk tol. Dara pun ketiduran, Tomi bingung. Saat kondektur menagih ongkos, terpaksa Tomi harus mengongkosi Dara.
Sesampainya di kampung, Dara berteriak histeris. Kampungnya Tomi indah dan masih penuh nuansa pedesaan. Tapi Dara histeris karena dia berada di kampung Tomi secara tak sengaja. Tomi sudah berusaha membangunkan Dara tapi Dara tidur pulas sekali. Dara minta diajak pulang lagi tapi uang Tomi sudah habis buat ngongkosin Dara tadi. Dara tidak bawa uang dan tidak bawa HP. Alhasil dia pun terpaksa menginap di rumah Tomi. Orang tua Tomi termasuk ramah dan baik terhadap Dara tapi Dara tidak betah tinggal di tempat kumuh begitu. 
Tomi pun mengajari Dara bagaimana asyiknya hidup di desa. Mandi di sungai, buang air di bilik. Tidur beralaskan tikar, kalau malam hanya ada nyala lampu teplok. Dara tergugah oleh kebaikan hati Tomi. Apalagi di sana, Tomi selalu memasak aneka makanan dari singkong. Orang tua Tomi ternyata punya kebun singkong.
Sementara itu di Jakarta, Bayu yang hendak membawakan Dara Pizza, terkejut karena Dara tidak ada di rumah dan di manapun. Orang tua Dara pulang dari kantor dan menyuruh semua anak buah mereka mencari Dara. Tapi sampai 2 hari, Dara juga belum ada kabar. Polisi pun mulai mencari Dara. 
Satu hari, Dara mendapati Tomi tidak di rumah, ternyata Tomi pergi ke kebun jagung. Tempat Sarah bekerja, Tomi terlihat merayu Sarah, Sarah tersipu malu. Tomi membelikan Sarah cincin emas yang bagus. Dara jadi kesal.
Dara kesal karena Tomi bilang dia tidak punya uang lagi  untuk mengantar Dara pulang ke Jakarta, tapi kenapa bisa beli cincin emas? Tomi cerita cincin itu dia beli sebelum pulang ke desa. Sebelum Dara naik Bus. Tomi pun cerita, dia mencintai Sarah, ingin melamar Sarah tapi Sarah selalu tidak pernah menjawab perasaan Tomi. Hanya diam saja, waktu dikasih cincin pun diam saja. 
Dara kangen sama Bayu, ia pun minta pekerjaan kepada Tomi. Tomi mengajak Dara untuk mencabut singkong, hasilnya lumayan. Tomi pun mengajari Dara mencabut singkong, Dara juga belajar mengolah singkong. Ia banyak menghabiskan waktu dengan Dara. Bermain di sungai, melintasi perbukitan, menikmati lampion di tengah sawah. 
Ketika Tomi sedang menghabiskan waktu bersama Sarah, Dara jadi cemburu. Dara bingung dengan perasaannya. Sampai suatu hari, Dara mendengar pembicaraan Sarah dengan temannya.
Teman Sarah bertanya apakah Sarah tidak cemburu kalau Tomi dekat dengan Dara? Sarah menjawab tidak cemburu sama sekali karena sebenarnya ia sudah punya pacar orang Jakarta. Ia sudah pacaran dengan orang Jakarta itu selama 3 bulan. Kata Sarah, besok pagi jam 10, orang Jakarta itu akan datang menemui Sarah di ladang jagung. Jam-jam segitu, Tomi lagi sibuk di kebon singkong.
Dara bergegas pulang ke rumah, dia minta Tomi untuk datang besok ke ladang jagung untuk menemui pacar Sarah. Tomi nampak sedih, Tomi tidak mau menemui Dara karena berpikir Dara jahat karena sudah mengadu dombanya. Dara akan membuktikan sama Tomi kalau dia benar tapi Dara tidak punya kamera atau apapun. Dara bĂȘte.
Akhirnya Dara membuktikan sendiri dengan pergi ke kebun jagung Sarah. Di sana, ternyata Sarah berjumpa dengan pacarnya yang berasal dari kota yaitu Bayu. Dara kaget bukan main, kebetulan saat itu, Tomi yang penasaran juga pergi ke kebun jagung Sarah. Alhasil Dara melabrak Bayu lalu pergi, Tomi juga meminta cincin emasnya dari Sarah dan pergi dengan terluka. Sarah minta maaf tapi tangannya ditarik oleh Bayu.
Bayu menghampiri Dara di tepi sungai, Dara marah bukan main. Dara memutuskan hubungannya dengan Bayu. Bayu sama sekali tidak menyangka kalau ada Dara di kampung ini. Akhirnya Dara pergi meninggalkan Bayu. Di rumah Tomi, Tomi menghampiri Dara dan menghiburnya. Mereka curhat di perbukitan yang indah. Dara juga menghibur Tomi. Mereka makan singkong bareng. 
Bayu menelepon kedua orang tua Dara. Esoknya orang tua Dara datang menjemput Dara. Di sana Bayu minta maaf karena sudah menduakan Dara. Di depan Sarah, Bayu bilang lebih memilih Dara daripada Sarah. Mendengar hal itu, jelas saja Tomi geram dan memukul Bayu. Dara dan Sarah sama-sama mencoba menghentikan Tomi. Dara menolak kembali pada Bayu. Ia memilih untuk pulang. Dara pun pulang ke rumahnya.
Di rumahnya dia bukannya kangen dengan Bayu malah kangen kepada Tomi. Tomi pun begitu, Sarah berusaha minta maaf tapi Tomi menolak. Karena ada orang lain yang dia kangeni. Suatu hari, Dara menerima surat misterius. Seseorang menunggunya di sebuah restoran. 

Dara datang dan melihat Tomi memakai jas dan necis. Tomi bilang, selama 2 bulan ngga ketemu Dara, dia selalu bekerja keras hingga akhirnya jadi jurangan singkong di kampung. Dan sekarang Tomi mau melamar Dara. Tomi memberikan sebuah tempat cincin yang indah. Tapi saat dibuka oleh Dara isinya ternyata koin seratus perak yang sudah penyok dan kehitaman. Yang dulu pernah diberikan Dara.
Tomi bilang, sejak Dara memberikan sekeping koin itu, sekeping hati di dalam diri Tomi mulai dicuri. Kepingan itu semakin besar ketika tahu bahwa Tomi kangen dan suka sama Dara. Selama ini dia selalu buta oleh kecantikan Sarah. Ternyata cincin emas yang dibelikan Tomi ada di atas piring makan yang tertutup tudung besi. Tomi memberikan cincin kepada Dara. 

Dara pikir mereka akan pulang naik mobil tapi ternyata mereka masih naik sepeda. Sepeda penuh singkong! Aku mau melamar ke rumah kamu sekarang! Mas kawinnya singkong! Ujar Tomi, Dara pun terbahak-bahak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar